Kajian al-Hikam (82) : Sikap Arifin dalam Beribadah
NU Bogor -
Kajian al-Hikam 82
Sikap Arifin dalam Beribadah
مَطْلَبُ العارفينَ مِنَ اللهِ تعالى الصِدق ُ في العُبُوديةِ والقِيامُ بحُقوُقِ الرُّبُوبيَّةِ
"Pencarian Arifin (orang yang mengenal Allah) yaitu lurus niat dalam beribadah dan menunaikan hak-hak ketuhanan."
Maqalah diatas menjelaskan sikap para Arifin dalam beribadah. Dengan memahami sikap para arifin dalam beribadah kita dapat memahami perbedaannya dengan orang awam. Para Arifin dalam beribadah niatnya lurus semata-semata karena Allah bukan karena sesuatu apapun. Berbeda dengan orang awam dalam ibadahnya masih banyak ragam keinginan, seperti ingin dipuji makhluk, ingin memperoleh surga dan takut siksa api neraka. Padahal surga dan neraka hanya ciptaan Allah tapi bagi orang awam dijadikan sebagai tujuan ibadah. Disinilah letak perbedaan tujuan ibadah antara orang awam dan Arifin.
Para arifin menjadikan Allah sang pemilik surga dan neraka sebagai tujuan ibadah, sementara orang awam dalam ibadahnya terpesona dengan pahala dan surga sebagai ciptaan tapi menafikan Allah sebagai penciptanya.
Karena itu, kita perlu menyadari jika diri kita dalam ibadah masih bersikap seperti orang awam maka perlu memperbaiki niat dan tujuan ibadah sebagaimana para arifin, supaya ibadah kita tidak sebatas melepas beban tapi ada kekhusuan atau merasakan kemesraan antara al-muhhib (yg mencintai) dan al-mahbub (yg dicinta).
Semoga Allah melimpahkan anugerah cinta yg hakiki dalam melaksanakan segala perintah-Nya.
DR. KH. Ali M. Abdillah, MA
al-Rabbani Islamic College, Nagrak, Gunungputri, Bogor
Kajian al-Hikam (82) : Sikap Arifin dalam Beribadah
Reviewed by Global Network
on
Desember 30, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: