Prof Nasarudin Umar ; Pusat Islam di Indonesia
NU Bogor - Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar mengatakan, saat ini pusat kepemimpinan Islam tidak berada di Timur-Tengah atau di negara-negara Arab. Melainkan, saat ini pusat Islam ada di Indonesia.
"Sekarang ini dunia hampir sepakat, bahwa sekarang ini kepemimpinan Islam itu ada di Asia Tenggara dalam hal ini adalah Indonesia," kata Umar dalam dialog nasional Indonesia Maju di UMY, Minggu (11/3/2018).
Umar menjelaskan, pendapatnya ini merujuk sebuah indeks yang menyebutkan bahwa negara paling merdeka menjalankan syariat Islam adalah Indonesia. Bukan di negara-negara Timur-Tengah atau negara Arab.
"Yang paling sering pergi salat tarawih, pergi dari masjid ke masjid, perempuan di Indonesia bisa kuliah dari ujung ke ujung hanya di Indonesia. Jadi seolah-olah kiblat peradaban Islam sekarang ini berada di Indonesia," sebutnya.
Selanjutnya, Umar menerangkan sebuah riwayat hadis yang isinya menyebutkan bahwa Rasulullah rindu terhadap kekasihnya. Kekasihnya itu bukan para sahabat, melainkan umat muslim yang hidup jauh setelah masa beliau.
"Kekasihku (Rasulullah) ialah mereka yang akan hidup jauh dari tempat kelahiranku di sini dan mereka akan hidup jauh dari waktu aku sekarang (hidup)," ucap Umar membacakan hadis.
"Nah, yang paling jauh dari tanah Arab itu Indonesia. Jangan-jangan yang dirindukan nabi adalah kita. Bangsa yang paling mencintai Rasulullah insya Allah Indonesia," lanjutnya.
Di tanah Nusantara ini, sambung Umar, hampir 24 jam salawatan berupa puji-pujian terhadap Rasulullah didengungkan. Di tanah ini pula semua muslim dan muslimah diberikan kemerdekaan beribadah.
"Ada pakar yang mengatakan bahwa Suadi Arabia atau tanah Arab itu tugasnya memang melahirkan Islam. Tetapi estafet kepemimpinan berikutnya sejarah membuktikan bergeser. Islam lahir di Mekah, terus pindah ke Madinah," terangnya.
"Selesai Khulafa'ur Rasidin itu pindah lagi ke Syiria yaitu Bani Umayyah. Setelah itu pindah lagi ke Baghdad setelah kekuasaan diambil alih oleh Abbasiyah. Setelah itu ke Turki Usmani. Nah saat ini Indonesia," tutupnya. (fjp/fjp)
Prof. Dr. Nasarudin Umar, M. Ag |
"Sekarang ini dunia hampir sepakat, bahwa sekarang ini kepemimpinan Islam itu ada di Asia Tenggara dalam hal ini adalah Indonesia," kata Umar dalam dialog nasional Indonesia Maju di UMY, Minggu (11/3/2018).
Umar menjelaskan, pendapatnya ini merujuk sebuah indeks yang menyebutkan bahwa negara paling merdeka menjalankan syariat Islam adalah Indonesia. Bukan di negara-negara Timur-Tengah atau negara Arab.
"Yang paling sering pergi salat tarawih, pergi dari masjid ke masjid, perempuan di Indonesia bisa kuliah dari ujung ke ujung hanya di Indonesia. Jadi seolah-olah kiblat peradaban Islam sekarang ini berada di Indonesia," sebutnya.
Selanjutnya, Umar menerangkan sebuah riwayat hadis yang isinya menyebutkan bahwa Rasulullah rindu terhadap kekasihnya. Kekasihnya itu bukan para sahabat, melainkan umat muslim yang hidup jauh setelah masa beliau.
"Kekasihku (Rasulullah) ialah mereka yang akan hidup jauh dari tempat kelahiranku di sini dan mereka akan hidup jauh dari waktu aku sekarang (hidup)," ucap Umar membacakan hadis.
"Nah, yang paling jauh dari tanah Arab itu Indonesia. Jangan-jangan yang dirindukan nabi adalah kita. Bangsa yang paling mencintai Rasulullah insya Allah Indonesia," lanjutnya.
Di tanah Nusantara ini, sambung Umar, hampir 24 jam salawatan berupa puji-pujian terhadap Rasulullah didengungkan. Di tanah ini pula semua muslim dan muslimah diberikan kemerdekaan beribadah.
"Ada pakar yang mengatakan bahwa Suadi Arabia atau tanah Arab itu tugasnya memang melahirkan Islam. Tetapi estafet kepemimpinan berikutnya sejarah membuktikan bergeser. Islam lahir di Mekah, terus pindah ke Madinah," terangnya.
"Selesai Khulafa'ur Rasidin itu pindah lagi ke Syiria yaitu Bani Umayyah. Setelah itu pindah lagi ke Baghdad setelah kekuasaan diambil alih oleh Abbasiyah. Setelah itu ke Turki Usmani. Nah saat ini Indonesia," tutupnya. (fjp/fjp)
Prof Nasarudin Umar ; Pusat Islam di Indonesia
Reviewed by Global Network
on
Maret 11, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: