Kajian Al Hikam (158) : Jadikan doa sebagai Ibadah bukan menuntut Allah
NU Bogor -
Kajian al-Hikam (158)
Jadikan doa sebagai Ibadah bukan menuntut Allah
لايكن طلبك سببا الى العطاء منه فيقل فهمك عنه وليكن طلبك لاظهارالعبودية وقياما بحق الربوبية
"Jangan jadikan doamu sebagai sebab terkabulnya pemberian dari Allah, (jika demikian) maka pemahanmu sangat dangkal sekali. Karena itu, jadikan doamu sebagai ekpresi ibadah dan melaksanakan hak ketuhanan."
Maqalah diatas menjelaskan adab dan sikap berdoa, ada kalanya orang berdoa kpd Allah dijadikan sebagai tuntutan supaya Allah mengabulkan doanya. Ada pula orang berdoa dengan memaksa Allah seperti orang demo supaya tuntutannya dikabulkan oleh Allah.
Sikap doa yang demikian tidak tepat sebab jika doanya tidak dikabulkan oleh Allah maka akan mudah frustasi dan patah harapan karena merasa kecewa doanya tidak dikabulkan oleh Allah. Seandainya doanya dikabulkan bisa menjadi istidraj yang bisa menyebabkan kesombongan dan terbukanya pintu kesesatan. Padahal ditundanya pengabulan doa-doa mereka ada hikmah dibaliknya sebab Allah maha tahu kapan doa itu dikabulkan dan membawa kebaikan utk hambanya.
Karena itu, perlu memahami adab dan etika dalam berdoa. Secara prinsip akidah bahwa Allah tetap berdiri pd sifat independensi atau Qayyumiyah-Nya, artinya Allah mendengar semua doa-doa hamba namun Allah akan mengabulkannya sesuai kehendak-Nya.
Karena itu, jangan jadikan doa untuk menuntut Allah supaya keinginannya dikabulkan, namun jadikanlah doa sebagai ibadah yang didasari dengan kepasrahan kepada Allah. Jika sikap kita demikian, niscaya kita akan bisa mengalir dalam kehendak-Nya.
al-Rabbani, 20 September 2018
Dr. KH. Ali M. Abdillah., MA
Kajian Al Hikam (158) : Jadikan doa sebagai Ibadah bukan menuntut Allah
Reviewed by Global Network
on
September 19, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: